Sharelagi.com – Dalam keragaman dunia fashion, berbagai istilah diciptakan dan diadaptasi untuk mengekspresikan ide, konsep, dan tren yang muncul seiring berjalannya waktu.
Istilah-istilah ini tidak hanya merefleksikan gaya dan estetika tertentu, tetapi juga budaya, sejarah, dan perubahan sosial yang mempengaruhi cara kita berpakaian.
Baik kamu seorang fashionista yang tengah menjelajahi dunia mode, seorang desainer yang berupaya memahami lebih dalam terminologi industri, atau bahkan seseorang yang sekadar ingin tahu, memahami istilah-istilah ini dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai kompleksitas dan kekayaan dunia fashion.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dari 50 istilah fashion yang sering digunakan, dari yang umum hingga spesifik, yang mencerminkan berbagai aspek industri ini.
Istilah-istilah dalam dunia fashion
Dalam dunia fashion, banyak istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penampilan atau gaya seseorang. Berikut adalah beberapa dari istilah tersebut:
- Haute Couture: Mode busana yang dipesan khusus, biasanya dibuat tangan dan dengan bahan-bahan berkualitas tinggi.
- Pret-a-Porter: Pakaian yang diproduksi massal dan siap pakai.
- Lookbook: Koleksi foto yang menampilkan pakaian dan aksesori untuk musim atau tema tertentu.
- Siluet: Bentuk atau kontur pakaian.
- Motif: Desain atau pola yang diulang pada kain.
- Draping: Teknik membuat pakaian dengan melipat kain langsung pada manekin.
- Bespoke: Pakaian yang dipesan khusus sesuai ukuran individu.
- Avant-garde: Gaya fashion yang eksperimental dan inovatif.
- Capsule Wardrobe: Koleksi pakaian dasar yang bisa dipadu padankan untuk berbagai kesempatan.
- Streetwear: Gaya pakaian yang dipengaruhi oleh budaya jalanan, seperti skateboard dan hip-hop.
- Boho: Singkatan dari “Bohemian”, gaya yang terinspirasi dari gerakan artistik Bohemia.
- Monokrom: Menggunakan satu warna atau variasi warna yang sama.
- Layering: Teknik mengenakan beberapa lapisan pakaian.
- Fashionista: Seseorang yang selalu mengikuti tren fashion terbaru.
- Fashion Forward: Mengadopsi gaya atau tren yang belum sepenuhnya populer.
- Vintage: Pakaian atau aksesori dari era sebelumnya, biasanya minimal 20 tahun yang lalu.
- Retro: Gaya berdasarkan tren fashion dari masa lalu, tetapi dibuat dengan cara yang modern.
- Sustainable Fashion: Fashion yang memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dalam proses produksinya.
- Fast Fashion: Model bisnis dimana pakaian diproduksi cepat untuk menangkap tren terbaru.
- Fit: Seberapa baik pakaian cocok dengan tubuh seseorang.
- Statement Piece: Item pakaian atau aksesori yang menonjol dan menjadi pusat perhatian.
- Minimalism: Gaya sederhana yang menekankan kefungsian.
- Athleisure: Gabungan antara pakaian olahraga dan pakaian sehari-hari.
- Chic: Gaya yang elegan, modis, dan menarik.
- Edgy: Gaya yang berani, sering kali berkesan keras atau alternatif.
- Glamorous: Penuh kemewahan dan daya tarik.
- Dapper: Biasanya digunakan untuk mendeskripsikan pria yang berpenampilan rapi dan modis.
- Eccentric: Gaya yang unik dan berbeda dari yang konvensional.
- Sleek: Penampilan yang rapi, modern, dan bersih.
- Polished: Penampilan yang sangat rapi dan berkelas.
- Grungy: Terinspirasi dari budaya musik grunge, sering kali berkesan “kusam” atau “kusut”.
- Preppy: Terinspirasi dari gaya sekolah papan atas Amerika, biasanya rapi dan klasik.
- Hipster: Gaya yang mengadopsi tren-tren yang belum sepenuhnya populer atau mainstream.
- Rugged: Gaya kasual yang ‘kasar’ dan maskulin, seringkali terkait dengan pakaian outdoor.
- Androgynous: Menggabungkan elemen maskulin dan feminin dalam satu tampilan.
- Tailored: Pakaian yang dibuat khusus untuk pas dengan bentuk tubuh seseorang dengan sempurna.
- Classic: Gaya yang timeless, yang tidak lekang oleh tren yang berubah-ubah.
- Trendy: Mengikuti tren terbaru.
- Laid-back: Gaya yang santai dan tanpa banyak upaya.
- Artsy: Gaya yang kreatif dan penuh ekspresi artistik.
- Funky: Campuran berani dari warna, pola, dan aksesori.
- Stylish: Berpenampilan modis dan up-to-date.
- Simple: Gaya yang tidak rumit, bersih, dan tanpa banyak hiasan.
- Understated: Penampilan yang sederhana namun berkelas.
- Maximalist: Kebalikan dari minimalis; gaya yang kaya dengan detail, warna, dan pola.
- Utilitarian: Gaya yang menekankan fungsi dan efisiensi, seringkali terkait dengan pakaian kerja.
- Eclectic: Menggabungkan berbagai gaya dan sumber inspirasi.
- Couture: Pakaian yang dirancang dan dibuat oleh perancang busana.
- Normcore: Tren yang mengutamakan penampilan biasa dan sederhana, menghindari hal yang mencolok atau trendi.
- Nautical: Gaya yang terinspirasi oleh laut, pelaut, dan pelayaran.
- Mod: Gaya yang populer pada 1960-an, dengan ciri khas mini dress dan go-go boots.
- Punk: Gaya yang terinspirasi oleh budaya punk rock dengan ciri khas tampilan yang berani dan pemberontak.
Dunia fashion, dengan segala kerumitannya, selalu menjadi cerminan dari perubahan zaman, budaya, dan nilai-nilai masyarakat.
Melalui istilah – istilah dalam dunia fashion yang telah kita jelajahi, kita dapat melihat bagaimana fashion tidak hanya tentang pakaian, tapi juga tentang ekspresi, identitas, dan cerita.
Meskipun ada ratusan, bahkan ribuan istilah lain yang mungkin belum kita bahas, harapan kami adalah artikel ini dapat memberikan kamu gambaran umum dan pemahaman dasar tentang keragaman bahasa dalam industri fashion.
Seiring berjalannya waktu, pasti akan muncul istilah-istilah baru yang mencerminkan tren, inovasi, dan evolusi dalam dunia mode.